Nilai Tukar Petani (NTP)*Sumatera Selatan pada bulan Maret 2017 sebesar 94,94 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Maret 2017 masih mengalami penurunan dibandingkan tahun dasar 2012. Dan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP Maret 2017 juga mengalami penurunan sebesar 0,94 persen yang disebabkan adanya penurunan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,80 persen dan terjadinya kenaikan indeks harga yang di bayar petani sebesar 0,15 persen.
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Sumatera Selatan pada bulan Maret 2017 sebesar 102,85 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Maret 2017 lebih baik dibandingkan tahun dasar 2012. Dan bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTUP Maret 2017 juga turun sebesar 0,97 persen.NTP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan Maret 2017 sebesar 94,86 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Maret 2017 masih mengalami penurunan dibandingkan tahun dasar 2012. Dan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP tanpa perikanan Maret 2017 juga turun sebesar 1,00 persen.NTUP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan Maret 2017 sebesar 102,66 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Maret 2017 lebih baik dibandingkan tahun dasar 2012. Namun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTUP Maret 2017 mengalami penurunan sebesar 1,03 persen.Berdasarkan NTP subsektor, pada bulan Maret 2017 ada tiga NTP subsektor mengalami kenaikan dibandingkan bulan Februari 2017 yaitu perikanan, perikanan tangkap dan perikanan budidaya, sedangkan empat NTP sub sektor yang lain mengalami penurunan, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan.Berdasarkan NTUP subsektor, pada bulan Maret 2017 ada tiga NTUP mengalami kenaikan dibandingkan bulan Februari 2017 yaitu perikanan, perikanan tangkap dan perikanan budidaya, sedangkan empat NTUP sub sektor yang lain mengalami penurunan, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan.Inflasi/deflasi pedesaan ditunjukkan oleh perubahan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga petani. Pada bulan Maret 2017 wilayah pedesaan di Sumatera Selatan mengalami inflasi sebesar 0,12 persen. Dimana dua kelompok pengeluaran mengalami deflasi dan lima kelompok pengeluaran mengalami infasi.