Persentase penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 11,78 persen, turun 0,12 persen poin terhadap Maret 2022, dan turun 0,17 persen poin terhadap September 2022.
Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2022 sebesar 11,23 persen naik menjadi 11,37 persen pada September 2022 dan turun menjadi 11,07 persen pada Maret 2023. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan turun dari 12,31 persen pada Maret 2022 menjadi 12,30 persen pada September 2022 dan turun menjadi 12,21 persen pada Maret 2023.Peranan kelompok makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan kelompok bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan). Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan (GKM) terhadap Garis Kemiskinan (GK) Maret 2023 tercatat sebesar 73,84 persen turun jika dibandingkan kondisi September 2022 sebesar 73,98 persen, dan turun jika dibandingkan kondisi Maret 2022 yang sebesar 74,34 persen.Komoditas makanan yang berpengaruh besar terhadap Garis Kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di perdesaan, diantaranya adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, gula pasir, mie instan, cabe merah, bawang merah, roti, dan kopi bubuk & kopi instan (sachet). Sedangkan komoditas bukan makanan adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan, perlengkapan mandi, pakaian jadi perempuan dewasa, perawatan kulit, muka, kuku, rambut, dan kesehatan.Pada periode Maret 2022 - Maret 2023, maupun periode September 2022-Maret 2023, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) mengalami penurunan. Adapun Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) pada periode Maret 2022 - Maret 2023 mengalami penurunan, sedangkan periode September 2022-Maret 2023 mengalami peningkatan.